The 2-Minute Rule for Cerpen Fiksi
The 2-Minute Rule for Cerpen Fiksi
Blog Article
Tersebutlah di sebuah pohon kelapa, Monkey manis sedang nongkrong dengan senyum garing. Ia sedang mengamati hiruk pikuk pasar jam nine pagi. Matahari mulai menggarang. Ia mulai merasa haus.
Cerita fiksi terbagi ke dalam dua jenis, yaitu cerita fiksi panjang dan cerita fiksi pendek. Keduanya tidak memiliki perbedaan signifikan, dapat dilihat dari panjang atau pendeknya alur cerita yang ditulis.
Cerpen mampu menggambarkan suatu kisah atau kejadian dalam waktu yang relatif singkat, tapi tetap mampu menyentuh pembaca dengan elemen-elemen sastra yang kuat.
Kami tinggal di sebuah rumah kecil berukuran 4×4 meter persegi yang sebenarnya milik orang lain. Sulit untuk membayangkan bagaimana kondisi kami jika kami tidak memiliki tempat tinggal ini; mungkin kami harus tidur di depan ruko dan berjuang melawan cuaca dingin dan hujan setiap malam.
Hujan di bulan juni telah memanggilku untuk bermain di bawah rintiknya yang syahdu dan hikmat. Setiap tetesannya seperti akan merangkul ragaku dengan ditandai basah kuyupnya tanah dunia. Menimbulkan semerbak bau hujan yang pandai menghipnotis perasaan sunyata manusia.
Tidak heran jika alam mempunyai cara menghipnotis penghuninya, seperti raga yang menghipnotis Hati dan Ima agar mereka selalu kuat untuk merawatnya. Bagaimana jika bukan mereka sendiri yang merawat, sudah pasti raga akan hancur.
Tidak ada satu orang pun yang selamat kecuali wanita yang telah menolongnya, serta memberikan rumah dan merawatnya.
Di atas adalah contoh cerpen singkat dan cerita pendek singkat mengenai anak angsa atau bebek yang sedang mencari induknya. Menarik bukan contoh cerita pendeknya?
Hari ini adalah hari yang sangat sibuk. Banyak sekali yang akan dilihat dan dilakukan oleh Mama dan aku. Kami berjalan kaki ke stasiun dan mendapati orang-orang sedang mengantri. Baik tua maupun muda, yang pendiam dan yang bawel, semua pergi ke kota.
Fariz tetap memberikan semangat dan senyumnya kepada Lala saat mereka bertemu di luar ruangan. Meski perhatian Fariz kepada mantan pacarnya tampak cukup lama, Lala mencoba menjaga perasaannya dan berusaha tidak terlalu terpengaruh.
Di sebuah desa tinggallah seorang anak bernama Topan dengan ibunya. Topan dan ibunya tidak punya banyak harta, ibunya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar dan Topan membantu ibunya dengan menggembalakan kambing milik saudagar di desanya.
Sesampainya di sana, si anjing melihat seekor burung yang terbang ke sana ke mari sehingga menarik perhatiannya. Lalu, anjing itu berlari untuk menangkap burung tersebut.
Buaya pun datang menghampirinya, kemudian kancil bercerita bahwa ia memiliki daging segar dan hendak membagikannya Cerpen Fiksi untuk seluruh buaya di sungai.
“Wah mahal amat?” si ibu komplen dengan raut wajah yang seramdisekanya keringat yang sudah menjagung.